KENDARI, OKESULTRA.ID- Pj Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andap Budhi Revianto mengimbau Pemerintah Daerah (Pemda) dan seluruh lapisan masyarakat agar secara dini mempersiapkan diri dalam menghadapi musim kemarau beserta dampaknya.
Mengingat musim kemarau 2024 di wilayah Sulawesi Tenggara berdasarkan prakiraan BMKG paling awal terjadi pada Juni 2024 dan paling akhir pada Agustus 2024.
“Saya menghimbau dan perlu tegaskan seluruh jajaran Pemerintah Daerah, baik tingkat Provinsi maupun tingkat kabupaten/kota untuk siapkan langkah konkret dalam memitigasi daerah yang rawan potensi bencana hidrometeorologi, khususnya bencana kekeringan di tahun 2024,” ujar Pj Gubernur saat membuka pers rilis prakiraan musim kemarau wilayah Sultra tahun 2024 secara virtual yang diinisiasi oleh Stasiun Klimatologi Sultra ini, Jumat (22/3/2024).
Andap juga meminta seluruh unsur pentahelix agar berupaya optimal dalam melakukan langkah mitigasi, baik upaya pembinaan, pencegahan terhadap potensi bencana, serta upaya penanggulangan bencana yang terjadi melalui sinergitas dan kolaborasi.
“Saya juga berharap seluruh unsur pentahelix agar berupaya optimal dalam melakukan langkah mitigasi baik upaya pembinaan, pencegahan terhadap potensi bencana dan upaya penanggulangan bencana yang terjadi melalui sinergisitas dan kolaborasi,” harapnya.
Orang nomor wahid di Bumi Anoa ini juga memberikan penekanan bahwa Negara harus hadir di tengah masyarakat sebagai pelayan publik.
“Salus Populi Suprema Lex Esto, keselamatan rakyat adalah hukum yang tertinggi,” tegas Andap.
Deputi bidang Klimatologi, Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan informasi ini merupakan hasil dari rapat nasional yang dilakukan BMKG pusat. Di mana dampak perubahan iklim semakin mengkhawatirkan dan mengancam Indonesia. Dari catatan BMKG tahun 2023, temperatur suhu alami peningkatan bahkan sampai memecahkan rekor baru.
“Informasi ini merupakan hasil dari rapat nasional yang dilakukan oleh BMKG Pusat. Tadi juga saya dititipkan ucapan terima kasih dari Ibu Kepala BMKG untuk Pak Pj Gubernur, karena telah memberikan dukungan dan kepercayaan terhadap informasi cuaca dari BMKG,” ucapnya.
“Hal ini harus disikapi bersama, karena dampak perubahan iklim semakin nyata, ditambah fenomena elnino, pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, yang menjadi salah satu penyebabnya,” jelasnya.
Dirinya pun berharap informasi yang diberikan dapat bermanfaat untuk meningkatkan langkah-langkah kesiapan menghadapi musim kemarau yang berpotensi lebih ekstrem di tahun 2024 ini.
Turut hadir pada kegiatan tersebut yakni Deputi bidang Klimatologi, Ardhasena Sopaheluwakan, Forkopimda Tk I Prov. Sultra, Kepala Stasiun Klimatologi Sultra, Aris Yunatas.
Kepala Stasiun Meteorologi Sultra, Sugeng Widarko, Sekda Provinsi Sultra, Pimti Pratama Pemprov Sultra, Narasumber, Akademisi, Rektor Unsultra Prof Andi Bahrun, Prof Aminudin dan para Mitra BMKG. (Adv)
Reporter : Israwati
Editor : duL