KOLAKA, OKESULTRA.ID – Maraknya spanduk dan baligo yang terpajang di pohon sepanjang jalan raya dalam kota Kolaka hingga ke kecamatan mendapat tanggapan keras dari Jabir LSM dan Aktifis yang selalu konsen dan peduli Lingkungan.
Jabir beranggapan jika mereka yang telah menggunakan media pohon untuk memasang atau memajang spanduk atau baligo menggunakan Paku mencerminkan kurangnya rasa peduli terhadap lingkungan, apapun itu jenisnya baik bendera partai, spanduk atau baliho perusahaan, sekolah bahkan yang sedang marak saat ini calon Bupati Kolaka sangat disesalkan dengan menggunakan pohon sebagai media promosinya.
Dengan adanya fenomena ini, kata Jabir, berarti membuktikan jika mereka calon bupati kolaka ini jelas tidak mencintai lingkungan, seharusnya sebelum melakukan pemasangan mereka memberikan arahan dan penyuluhan terlebih dulu kepada tim nya untuk tidak memasang dipohon pohon apalagi dengan memasang spanduk atau baliho menggunakan paku.
“Bagaimana mereka mau bangun kolaka, belum menjadi Bupati saja sudah mereka rusak ini lingkungan, bagaimana kalau sudah mereka berkuasa, habis ini pohonnya kolaka,”kesalnya.
Salah satu spanduk yang ramai terpajang itu adalah milik H. Husmanluddi (H. Lulunk), hampir semua pohon yang berada di pinggir jalan, baik dalam kota kolaka maupun di Kecamatan, kelurahan dan desa pasti ada spanduk atau balihonya H. Lulunk
Dengan penomena tersebur, Jabir menyayangkan banyaknya baliho bakal calon bupati ukuran mini yang ditempel di seluruh pohon pelindung sepanjang jalan utama Kota Kolaka. Sebab, tindakan itu bisa merusak pohon dan pemandangan.
“Sekali lagi saya tegaskan tidak ada alasan dan tidak boleh ada baliho yang terpaku di pohon. Itu merusak lingkungan dan pohon itu sendiri. Kami harap pengertian dari para calon bupati atau pengusaha, bahkan dinas terkait agar memperhatikan pohon-pohon tersebut,” ungkapnya, Minggu (20/11/2022).
Menurut Jabir, Pohon akan mengalami gangguan proses fisik dan biologis dalam tubuh kalau ada benda asing tertanam. Ini bisa bikin proses fisiologi tanaman terganggu dan tekstur kayu berkurang.
“Tidak cuma itu, kekuatan kayu berkurang karena pohon jadi gampang terinfeksi penyakit seperti jamur, bakteri, serta kambium dalam batang pohon menjadi rusak,”kesalnya.
Selain itu, Jabir menjelaskan Jika kulit pohon adalah tameng dari batang pohon. Sedangkan batang adalah tempat sentral untuk pertumbuhan pohon. Dalam jangka panjang sangat mungkin pepohonan akan melemah, sehingga mudah tumbang dan mati.
“Jadi, jangan heran kalau kita sering lihat pohon tiba-tiba tumbang di pinggir jalan, bisa jadi itu efek dari memaku pohon”ujarnya.
Untuk itu, Jabir mendesak pemda segera memberikan aturan jelas terhadap para pemasang baliho tersebut. Sebab, memasang baliho dengan dipaku di pohon akan merusak pohon itu sendiri.
“Janganlah sakiti pohon dengan pasang reklame biaya perawatan pohon itu uang rakyat,” ungkap Jabir.
Reporter : Siswanto Azis