KENDARI, OKESULTR.ID- Sekretaris Daerah (Sekda) Sulawesi Tenggara (Sultra), diwakili Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan, La Ode Syaifuddin menghadiri penanaman pohon serentak di Indonesia peringatan Hari Bakti Rimbawan (HBR) ke-41 bertempat di Kebun Raya Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sultra,Kamis (7/03/2024).
Syaifuddin mengatakan penanaman serentak yang diagendakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) dimulai Desember 2023 berlanjut sampai dengan April 2024. Waktu tersebut masih masuk dalam musim penghujan.
Sesuai dengan arahan Presiden melalui Kementerian LHK mengharapkan untuk dilaksanakannya penanaman pohon secara serentak di seluruh Indonesia, termasuk Sulawesi Tenggara. Di akhir tahun 2023 kita telah melaksanakan penanaman serentak di seluruh Indonesia dalam rangka Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) yang rutin dilaksanakan setiap tahun.
Di awal tahun 2024 juga Pemprov telah bersama-sama melaksanakan penanaman serentak di seluruh Indonesia dalam rangka Hari Lahan Basah Sedunia yang saat itu dilaksanakan di kawasan Mangrove Kota Kendari.
“Dan hari ini kita juga bersama-sama melaksanakan penanaman pohon diseluruh Indonesia bersamaan dengan peringatan Hari Bakti Rimbawan tahun 2024,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan, lahan kritis di Sultra tersebar hampir diseluruh wilayah kabupaten/kota, dan menjadi masalah yang cukup serius. Upaya untuk atasi lahan kritis yang paling cepat adalah dengan penanaman kembali. Kegiatan penanaman telah banyak dilakukan, baik dalam rangka kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan yang rutin dilakukan setiap tahun, rehabilitasi DAS, maupun kegiatan penanaman pohon lainnya.
Pemerintah pusat dan daerah terus melakukan upaya agar budaya dan semangat penanaman pohon terus berlanjut. Semangat ini tidak hanya di pemerintahan tapi juga dikalangan masyarakat, karena salah satu tujuan utama perbaikan hutan, lahan dan lingkungan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra telah melakukan salah satu kegiatan rehabilitasi lahan yang sasarannya utamanya adalah lahan kritis milik masyarakat atau yang biasa disebut dengan kegiatan hutan rakyat. Kegiatan ini tidak hanya dilaksanakan pada lahan kritis atau tidak produktif milik masyarakat tetapi seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan oleh masyarakat, mulai pembuatan bibit, penanaman dan pemeliharaan.
“Diharapkan, selain akan meningkatkan produktivitas lahan, ekonomi masyarakat, juga akan meningkatkan semangat pengelolaan yang berkelanjutan,” ucapnya.
Selain itu, Pemprov Sultra juga akan terus berupaya untuk melangkah, mendorong, penanaman pohon bersama secara sistematis dengan pendekatan tapak demi tapak sehingga seluruh tapak menghijau.
Perlu diketahui, penanaman serentak di Sultra ini dihadiri UPTD KLHK, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) provinsi Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Dinas Lingkungan Hidup, Civitas Akademika dan mahasiswa UHO, Forum DAS Sultra, Asosiasi Mikoriza Indonesia, dan anggota green youth movement Sultra. (Adv)
Reporter : Israwati
Chief Editor : Siswanto Azis
