BeritaBombanaDaerahNews

PJ Bupati Bombana Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah

×

PJ Bupati Bombana Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah

Share this article
Suasana Rakor pengendalian inflasi daerah secara virtual. Foto : Dinas Kominfo Bombana

BOMBANA, OKESULTRA.ID – Pj. Bupati Bombana, Drs. Edy Suharmanto, M.Si mengikuti rapat koordinasi (Rakor) pengendalian inflasi daerah secara virtual yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Mendagri RI), Rabu, (03/01/2024).

Rakor secara virtual yang dilaksanakan serempak diseluruh Indonesia dipimpin langsung oleh Mendagri RI, Tito Karnavian dihadiri sejumlah pejabat diantaranya Kepala Badan Pusat Statistik, Amalia Adininggar Widyasanti, Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Dr. Moeldoko, Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional, Drs. Sarwo Edhy.

Kemudian Kabid Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Bulog, Epi Sulandari, Direktur Perbenihan Hortikultura Kementerian Pertanian, Inti Pertiwi Nashwari, Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting, Bambang Wisnubroto, Wakasatgas Pangan Polri, Sekretaris Jamdatun dan Panglima TNI Brigadir Jenderal TNI.

Turut hadir  Pj. Bupati Bombana, Sekda Bombana, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah serta Perangkat Daerah Terkait.

Dalam arahannya, Mendagri Tito Karnavian menyampaikan bahwa berkaitan dengan inflasi, posisi Indonesia berada pada urutan ke-53 terendah dari 186 negara di dunia. Di negara G20, inflasi masuk peringkat tujuh yang terendah, 16 negara lainnya seperti Jepang, Amerika, dan yang lainnya inflasinya lebih tinggi dari Indonesia. Inflasi tahun ke tahun pada bulan Desember 2023 yakni di angka 2,61 persen, turun dari angka sebelumnya yakni 2,86 persen.

“Tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia terjaga berada di posisi 4,94%, ini lebih baik daripada negara-negara yang lebih maju, bahkan Indonesia berada di atas Amerika” jelasnya.

Ia menuturkan inflasi saat ini relatif terjaga, namun jangan sampai terlena karena tren bulan ke bulannya ada peningkatan sehingga perlu ada langkah-langkah yang diambil.

“Kita jangan pernah bosan mengendalikan inflasi karena ini menyangkut stabilisasi harga bahan pangan. Adapun survei yang  mengkonfirmasi ada dua isu utama di masyarakat yakni tentang lapangan pekerjaan dan stabilisasi harga bahan pangan. Kita melihat gejolak di berbagai negara dipicu oleh masalah pangan, yang berdampak pada gejolak politik dan keamanan,”  jelas Mendagri.

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS),Amalia Adininggar Widyasanti dalam laporannya bahwa inflasi Desember 2023 mencapai 0,41 persen secara bulanan dan  2,61 persen secara tahunan.

Perkembangan inflasi dalam sepuluh tahun terakhir, tingkat inflasi yang tinggi umumnya terjadi pada periode-periode Perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), diantara pada momen Puasa-Lebaran serta perayaan Natal dan Tahun Baru.

Pada Desember 2023, inflasi sebesar 0,41 persen, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, namun lebih rendah dibandingkan inflasi Desember tahun 2021 dan 2022.

“Adapun penyumbang utama andil inflasi Desember 2023 (m-to-m), dari kelompok makanan, minuman dan  tembakau menjadi penyebab inflasi Desember yakni cabai merah, bawang merah, tomat, beras, telur ayam ras dan cabai rawit,” sebutnya.

Pj Bupato Bombana Drs. Edy Suharmanto, M.Sidisampaikan, jika ada lima komoditas dengan andil inflasi tahun ke tahun dipantau oleh gabungan dua kota yakni beras, angkutan udara, cabai rawit, rokok kretek filter dan mobil.

“Adapun empat hal penting dalam inflasi yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif,” jelasnya.

Selanjutnya, Pj. Bupati Bombana menyampaikan kesimpulan bahwa berbagai hal yang disampaikan narasumber dalam Rakor Inflasi dapat menjadi acuan untuk bekerja.

“Bapak Mendagri menyampaikan jangan perna bosan kita untuk selalu mengerjakan hal-hal seperti ini, dan setiap minggu apa langkah-langkah kita terhadap inflasi,” pungkasnya.

Reporter: La Niati
Editor: duL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *