KONAWE SELETAN, ANAWONUA.ID – Bupati Konawe Selatan, H. Surunuddin Dangga, tidak akan memberikan rekomendasi atau izn kepada ASN yang bertatus guru dan tenaga kesehatan untuk maju sebagai bakal calon Kepala Desa di wilayah tersebut.
Menurutnya, siapapun bisa mengajukan diri untuk maju sebagai bakal calon kepala desa di Konawe Selatan termasuk ASN, Namun ASN yang berprofesi guru dan tenaga kerja kesehatan seperti Bidan, Perawat dan Dokter tidak akan diberikan izin.
“Asal jangan ASN yang dua ini, kalau yang lain silahkan,”jelasnya kepada Awak media.
Menurut orang nomor satu di Konsel ini, larangan bagi ASN dari Guru dan Nakes mencalonkan diri dipilkades serentak itu bukan karena syarat tidak terpenuhi. Tetapi di Konsel Guru dan Nakes masih belum memadai dan masih sangat dibutuhkan untuk pelayanan pendidikan dan kesehatan. Karena itu sebagai Bupati tidak memberikan izin dalam pengajuan lolos butuh.
“Pilkades yang akan dilaksanakan bulan Mei mendatang, sudah ada sekitar 50 an ASN yang mengajukan permohonan lolos butuh untuk maju sebagai calon Kepala Desa. Dari jumlah itu masih dilakukan pemeriksaan dan penelitian berkas. Jika terdapat guru dan Nakes, tidak akan diberikan izin,”tegasnya.
Bupati Konsel dua periode ini juga menambahkan, bagi ASN yang mendaftar maju sebagai Kepala Desa di wilayah Konawe Selatan juga diingatkan bahwa apabila dalam Pilkades dan terpilih, maka gaji ASN akan dihentikan sementara dan hanya honor Kepala Desa yang akan diberikan.
“ASN yang akan mendaftar sebagai calon Kades harus menerima konsekwensi. Setelah terpilih maka gajinya harus dihentikan. Untuk itu ASN yang akan maju untuk memikirkan hal ini,”tandasnya.
Untuk diketahui pemilihan kepala desa di Konsel akan digelar di 86 Desa yang tersebar di 25 Kecamatan dan telah melaksanakan tahapan pendaftaran melalui panitia sembilan yang terbentuk.
Reporter : Siswanto Azis
