BOMBANA, OKESULTRA.ID – Pemerintah Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara terus mendorong upaya pengendalian inflasi diwilayah Kabupaten Bombana yang saat ini masih terbilang cukup tinggi.
Untuk memastikan inflasi terus menurun, Pj Bupati Bombana dan jajarannya turun langsung melakukan Sidak di pasar dan distributor guna memastikan stok dan harga kebutuhan pokok tetap stabil, Sabtu (13/01/2024)
Dalam pantaunnya, sejumlah bahan kebutuhan pokok (bapok) di pasar tradisional Kabupaten Bombana mengalami kenaikan harga. Seperti harga bawang merah dan putih yang sebelumnya harga 40.000/kg menjadi 50.000/kg, harga cabe semula 35.000/kg naik menjadi 60.000/kg.
Selanjutnya tomat sebelumnya harga 10.000/kg menjadi 15.000/kg, harga ayam pedaging atau ayam potong yang sebelumnya per ekor berkisar 60.000 menjadi 65.000/ekor
Dengan adanya kenaikan harga bahan pokok tersebut, pada awak media Pj Bupati Bombana mengatakan jika kenaikan harga bapok tersebut di sebabkan Bombana mengalami minim stok pangan dalam beberapa bulan terakhir sehingga para pedagang harus mengambil produk dari luar seperti cabe, tomat dan bawang.
“Bapok yang kurang dari kita, para pedang mengambil dari sidrap dan pangkep,”jelasnya.
Pj Bupati Bombana juga menjelaskan, jika dalam mengendalikan inflasi, Pemkab Bombana secara terus-menerus akan melakukan koordinasi dengan TPID, instansi vertikal, karantina perikanan dan karantina pertanian serta memnantau harga dan ketersediaan stok ini akan dilakukan secara berkelanjutan.
“Sidak atau pemantauan harga ini akan di lakukan secara rutin dalam rangka menjaga kestabilan harga dan ketersediaan bahan pokok. Kita berharap kenaikan harga dapat segera teratasi,”pungkasnya.
Untuk itu, Pj Bupati berharap dengan adanya pemantauan ini diharapkan harga tetap stabil sehingga dapat menekan inflasi di di Bombana.
Ia menyebut beberapa bapok yang harganya sedang naik dikarenakan produksi panen petani yang kurang, tepatnya sekira sepekan terakhir.
“Insya allah harga bapok ini akan segerah teratasi,” bebernya.
Reporter : duL