BeritaMetroNews

Wakili Pj Gubernur, Sekda Sultra Launching Buku Sejarah dan Budaya Buton

×

Wakili Pj Gubernur, Sekda Sultra Launching Buku Sejarah dan Budaya Buton

Share this article
Sekda Sultra, Asrun Lio saat menghadiri launching buku sejarah dan Budaya Buton. Foto : Ist.

KENDARI, OKESULTRA.ID- Pj Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), dalam hal ini diwakili Sekda Sultra, Asrun Lio melaunching buku sejarah dan budaya Buton bertempat di salah satu hotel di Kendari,

Dalam kegiatan yang diusung oleh Badan Riset Inovasi Daerah Sultra itu, Jenderal ASN lingkup Pemprov ini menyampaikan tiga pesan Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto.

Pertama, agar tidak melupakan sejarah sehingga riset-riset tentang kebudayaan perlu digalakkan agar keberlanjutan informasinya tetap sampai dan dimiliki oleh generasi berikutnya.

Kedua, dalam pembuatan sebuah buku, bisa melalui laporan riset maupun hasil disertasi. Begitu pun dengan launching buku sejarah dan budaya Buton yang dilakukan saat ini, juga dilakukan melalui hasil kajian ilmiah

“Di dalam buku ini banyak hasil riset yang dilakukan tentang Buton dan bisa menjadi riset berikutnya untuk melakukan pendalaman atau mengkaji sisi yang lainnya,” ujarnya.

Terkait kegiatan riset yang dilakukan, kata dia bisa menghasilkan dua hal, yakni best practice dan work practice. Artinya, apa yang dilakukan dari hasil penelitian tersebut bersifat baik, seperti pembuatan buku dan nilai positif lainnya dari hasil riset yang dilakukan.

Sebaliknya, setiap kegiatan menggunakan anggaran negara, tentu tidak lepas dari pemeriksaan atau audit. Jika ditemukan ketidaksesuaian, maka peneliti wajib melakukan pengembalian.

“Untuk itu diharapkan para peneliti melakukan kerjasama yang baik untuk menghindari terjadinya pengembalian-pengembalian,” bebernya.

“Pesan Pj Gubernur yang ketiga, masih dia, penulisan buku ini sebagai salah satu upaya pelestarian budaya Buton. Di Sultra tentu masih terdapat berbagai suku dengan berbagai kekayaan budaya dan sejarahnya. Diantaranya, Tolaki, Moronene, Muna, dan masih banyak lagi. Semua ini bisa menjadi objek kajian yang terus bisa digali dan dikembangkan serta menjadi sumber kekayaan daerah di masa mendatang,” bilangnya.

“Kami memberikan apresiasi kepada Badan Riset Inovasi Daerah Sultra, dimana telah berjuang dalam pembuatan buku ini,” sambungnya.

Diakuinya, awalnya buku ini merupakan keinginan Gubernur sebelumnya yang telah menulis beberapa orang yang ada di wilayah Buton, namun untuk menjadi sebuah buku harus memenuhi sejumlah ketentuan, diantaranya harus memenuhi kriteria sebagai peneliti.

Kemudian dibawalah ke Brida untuk mencari peneliti dan narasumber. Adanya penyesuaian-penyesuaian tersebut sehingga membutuhkan waktu cukup lama dalam melahirkan buku ini.
“Namun hal ini tidak masalah untuk mencari hasil terbaik serta tidak menimbulkan masalah dikemudian hari,” ungkapnya.

Mantan kepala Dikbud Sultra ini menyampaikan buku tersebut juga bisa menjadi bahan informasi untuk pengembangan sejarah kebudayaan yang ada di Sultra.

“Kebetulan saat ini hadir para dosen peneliti dari kampus agar terus menggali kekayaan sejarah budaya kita. Puluhan tahun kedepan, tambang belum tentu bisa diandalkan lagi karena sumberdayanya bisa habis. Sedangkan kebudayaan, semakin digali semakin kaya dan tidak pernah ada habisnya. Ini merupakan tantangan kita bersama untuk terus menggali kekayaan kebudayaan dan sejarahnya demi menjadi warisan anak cucu,” pungkasnya. (C)

Reporter : Israwati
Editor : duL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *