BOMBANA, OKESULTRA.ID – Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), merupakan upaya pemerintah untuk memudahkan masyarakat Indonesia dalam memperoleh pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Tujuan utama posyandu adalah mencegah peningkatan angka kematian ibu dan bayi saat kehamilan, persalinan, atau setelahnya melalui pemberdayaan masyarakat.
Melalui posyandu, pemerintah berupaya untuk menyediakan layanan yang dibutuhkan masyarakat, seperti perbaikan gizi dan kesehatan, pendidikan dan perkembangan anak, peningkatan ekonomi keluarga, hingga ketahanan pangan dan kesejahteraan sosial.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua TP PKK Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, Hj. Fatmawati Kasim Marewa, S.Sos saat membuka Lomba Penilaian Posyandu Tingkat Kabupaten Bombana, Rabu (20/09/2023).
“lomba ini tidak berakhir hanya sekedar lomba, tapi ini akan menjadikan kita membuat daerah kita ini sebagai sebuah prototype, sebagai contoh sebuah wilayah yang mengusahakan aktivitas ber PHBS dan mudah-mudahan menjadi kebiasaan yang terus meluas di tengah-tengah masyarakat, sehingga apa yang diupayakan pemerintah disambut dengan baik oleh masyarakat karena memiliki karakter yang baik yang diteruskan sampai ke anak-anak,”ungkapnya.
Tidak hanya itu Ketua TP-PKK Kabupaten Bombana, Hj. Fatmawati Kasim Marewa juga mengatakan, jika posyandu merupakan pusat kegiatan kesehatan dasar yang dikelola dan diselenggarakan dari oleh dan untuk masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas Kesehatan, maka dirinya memastikan jika program tersebut sangat mulia sabab tujuannya adalah meningkatkan kualitas hidup melalui upaya pencegahan penyakit, pemberian imunisasi, monitoring kesehatan ibu dan anak, serta memberikan penyuluhan kesehatan.
“penilaian lomba posyandu, PHBS dan kesling ini adalah merupakan momentum yang sangat penting bagi kita semua untuk mengevaluasi dan mengapresiasi upaya yang telah dilakukan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, terutama kesehatan ibu dan anak, maka posyandu adalah salah satu program kesehatan yang sangat berarti bagi kita sebagai pemerintah daerah dan juga bagi Masyarakat,”ujarnya.
Menurut Hj. Fatmawati KM, dalam penilaian lomba posyandu, PHBS dan kesling ini yang dinilai berdasarkan beberapa indikator kinerja posyandu, masyarakat, seperti cakupan pemantauan pelayanan, pertumbuhan partisipasi balita, pemberian asi ekslusif, kesehatan lingkungan, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan berbagai inovasi termasuk dengan gerobak dasyhat yang telah dilakukan dalam meningkatkan kualitas pelayanan posyandu.
“saya sangat mengapresiasi semua desa/kelurahan yang telah dengan gigih dan penuh dedikasi dan berhasil dalam penilaian lomba posyandu, phbs dan kesling ini. dan saya mengharapkan semua desa/kelurahan memberikan yang terbaik, menunjukkan kerja tim posyandu yang solid dan pada akhirnya semangat persaingan yang sehat, kita dapat belajar dari pengalaman dan bersama-sama membangun posyandu, phbs dan kesling yang lebih baik lagi untuk masyarakat kita,”harapnya.
Untuk itu, Ketua TP Penggerak PKK Kabupaten Bombana ini menyampaikan terimakasihnya kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyelenggaraan penilaian lomba posyandu, phbs dan kesling termasuk para kader posyandu, kader phbs dan kader kesling, panitia, tenaga kesehatan, relawan dan masyarakat yang hadir, dan yang semangat ia harapkan adalah meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, terus berkorban dan menjadi contoh bagi daerah lainnya. semoga kerja keras kita semua dapat membuahkan hasil yang maksimal.
“semua tim kader posyandu, kader PHBS dan kader kesling membuahkan hasil yang baik dan berkesinambungan, mari kita terus maju bersama agar posyandu, PHBS dan Kesling di daerah kita ini menjadi teladan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan diharapkan bermuara pada pencapaian target penurunan Sunting 14% sesuai Perpres no 72 tahun 2021,”harapnya.
Lebih lanjut Ketua TP PKK Kabupaten Bombana ini menjelaskan jika dalam Penilaian perlombaan posyandu meliputi lima indikator, yakni administrasi Posyandu yang terdiri dari kelembagaan Posyandu, pengelolaan Posyandu, data kelengkapan administrasi, sarana peralatan dan administrasi. Lalu yang kedua adalah hari buka Posyandu dan kemampuan kader yang meliputi mulai pendaftaran, penimbangan, pencatatan, penyuluhan serta kegiatan tambahan penunjang kesehatan.
Selanjutnya Indikator yang ketiga adalah peran serta masyarakat terhadap hasil Kegiatan Posyandu dan peran tim Pokjanal Posyandu yang meliputi opini masyarakat tentang Posyandu, pembiayaan Posyandu, sumber daya dan sumber dana, pendataan hasil kegiatan, pendataan bayi, Balita dan Bumil di Posyandu.
Indikator keempat adalah program inovasi dan pelayanan Posyandu yang meliputi penilaian kehadiran tim Pokjanal Posyandu, penilaian inovasi Posyandu, penilaian program-program Posyandu, penilaian peran serta instansi terkait seperti Puskesmas, Petugas Lapangan Keluarga Berencana dan inovasi Posyandu pada saat kunjungan penilaian.
“Sedangkan indikator penilaian terakhir yakni pembinaan Posyandu, seperti pembentukan Pembina, susunan dan peran Pembina Posyandu, serta kegiatan pembinaan,”tutupnya.
Repoter : Siswanto Azis
Editor : Yani