BeritaKesehatanMetroNews

BKKBN Sultra Gandeng Media Kampanye Percepatan Penurunan Stunting

×

BKKBN Sultra Gandeng Media Kampanye Percepatan Penurunan Stunting

Share this article

KENDARI, OKESULTRA.ID- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus berupaya dalam menurunkan angka stunting di Sulawesi Tenggara.

Salah satunya melakukan kampanye percepatan penurunan stunting melalui kegiatan momentum bersama TNI Polri dan mitra strategis lainnya termasuk media di Sulawesi Tenggara di salah satu hotel di Kendari, Senin (27/2/2023).

Kepala BKKBN Sultra, Asmar mengatakan media merupakan salah satu corong dalam menyampaikan masalah stunting kepada masyarakat. Sebab selama ini media memang sangat berperan dalam upaya percepatan penurunan stunting di Sultra.

“Saat ini angka stunting di Sultra telah turun 2,5 persen. Sebelumnya dari 30,2 persen menjadi 27,7 persen,”ungkapnya.

Kepala BKKBN Sultra, Asmar, jika Masalah stunting bukan hanya soal gizi melainkan juga terdapat masalah sensitif lainnya, seperti air bersih, sanitasi, dan masih banyaknya keluarga yang masih membuang air besar (BAB) disembarang tempat.

“memang perlu disampaikan atau dikampanyekan kepada masyarakat perilaku hidup bersih dan sehat melalui media Supaya masyarakat hidup dengan kondisi lingkungan bersih, kemudian bisa menggunakan air bersih,” ungkapnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga telah bersepakat dengan Kementerian Agama (Kemenag) mewajibkan calon pasangan pengantin untuk melakukan pemeriksaan kesehatan tiga bulan sebelum pernikahan.

“Kalau pemeriksaan itu terpenuhi, baru bagus dia menikah. Kalaupun dia menikah dalam kondisi tidak sehat masih ada waktu untuk mempersiapkan diri selama tiga bulan,” bebernya.

Akan tetapi, jika selama tiga bulan belum juga sehat, maka tetap boleh melangsungkan pernikahan. Namun dianjurkan untuk menunda kehamilan sampai sehat kembali.

Hal tersebut merupakan salah satu tujuan untuk mencegah stunting baru atau kurang gizi kronis pada anak yang dilahirkan kelak. Sebab menurutnya jika mengobati kurang efektif, sedangkan mencegah dinilai sangat efektif.

“Jadi kita mencegah stunting dari hulu ke hilir, dari mulai remaja sampai ke anak usia bawah dua tahun (Baduta),” jelasnya.

Selain itu, dalam menurunkan angka stunting pihaknya juga berkoordinasi dengan lintas sektor, dengan membentuk tim percepatan penurunan stunting di Sultra yang diketuai oleh Wakil Gubernur Sultra, Lukman Abunawas.

Kemudian di kabupaten kota sudah dipimpin oleh wakil bupati atau wakil walikota untuk menggerakkan semua tim dalam upaya pencegahan stunting.

Dengan masuk sampai ke locus- locus yang ada di desa. Bahkan telah dibentuk tim pendamping keluarga (TPK), dimana mereka bekerja untuk mendampingi calon-calon pengantin (Catin), ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu yang mempunyai Baduta.

“Sehingga mereka bisa betul-betul memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil, anak Baduta,” bilangnya.

Ditempat sama, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sultra, Sarjono mengatakan dalam mendukung percepatan penurunan stunting sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) nomor 72  tahun 2021 dibutuhkan penyebaran informasi yang yang terukur dan masif melalui saluran media.

Sehingga penurunan stunting menjadi tanggung jawab bersama. Meskipun BKKBN sebagai pemegang kendali atau penanggung jawab utama dalam percepatan penurunan stunting, namun dalam pelaksanaannya harus dilakukan secara pentahelix.

“Tadi juga sudah disampaikan kelibatan pemerintah sebagai pemangku kebijakan, perguruan tinggi sebagai akademisi, para pakar, kelompok masyarakat sebagai sasaran kemudian dunia usaha sebagai pendorong untuk menghasilkan nilai-nilai tambah dan pers sendiri sebagai corong informasi,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sultra, M. Ridwan Badallah mengatakan peran Diskominfo dalam percepatan penurunan angka stunting, selain pentahelix dari media pihaknya juga akan menyampaikan informasi dan inovasi terkait stunting kepada masyarakat melalui portal resmi Diskominfo.

“Ada hal yang menjadi problem hari ini, karena sekarang sudah era distrupsi kan yang serba cepat. Namun masyarakat kita masih belum terpenuhi terkait akses internet sehingga ini tugas kami Kominfo untuk menyiapkan supaya masyarakat bisa paham. Percepatan-percepatan ini kan dibutuhkan informasi, kadang masyarakat tidak tahu bahwa stunting ini  menjadi masalah besar,” pungkasnya.

Hadir dalam acara tersebut adalah Kepala Perwakilan BKKBN Asmar, Kadis Kominfo M. Ridwan Badallah, Ketua PWI Sultra Sarjono,  Koordonator Program Manager Adi Supryatno, Sekretaris bagian BKKBN, Korem 143/Ho, Media Online, Cetak, Elektronik sebanyak 12 orang, Tim Satgas Perceparan Penurunan Stunting, perwakilan BKKBN Sultra, Pejabat Fungsional dan Pelaksana Lingkup BKKBN Sultra

Reporter : Israwati
Editor : duL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *