KENDARI, OKESULTRA.ID – Pemerintah kota (Pemkot) Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus meningkatkan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya mencegah stunting agar anak-anak atau bayi bisa terhindari dari penyakit tersebut.
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan kepada anak seperti kekurangan gizi atau perkembangan tubuhnya tidak sesuai dengan normal. Stunting disebabkan kekurangan nutrisi pada bayi atau kurang ASI,
Pembukaan kegiatan Evaluasi Rencana Tindak Lanjut Audit Kasus Stunting Tingkat Kota Kendari Tahun 2022. Foto : Ist
Untuk itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu menjelaskan, masalah stunting merupakan salah satu dari empat prioritas tugas yang dia emban sebagai Penjabat Wali Kota Kendari untuk dikerjakan.
Maka dari itu, Asmawa Tosepu mengatakan, untuk mencapai target yang direncanakan itu, harus ada tindakan riil atau nyata untuk mencegah dan menurunkan stunting bukan hanya sekadar wacana, karena strategis penurunan yang harus dilakukan sudah jelas.
“Yang dibutuhkan menurut saya adalah terobosan, inovasi menurunkan angka stunting, tentu harus disesuaikan dengan kearifan lokal yang ada,” kata Asmawa Tosepu belum lama ini dalam acara Evaluasi Rencana Tindak Lanjut Audit Kasus Stunting Tingkat Kota Kendari Tahun 2022.
Ia menambahkan, dari kondisi dan posisi seharusnya angka stunting di Kota Kendari bisa ditekan karena fasilitas dan kebutuhan untuk menangani stunting tersedia, seperti kebutuhan ibu hamil dan menyusui, bayi di bawah dua tahun hingga remaja pra nikah.
Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu saat memberikan sambutan dalam acara Evaluasi Rencana Tindak Lanjut Audit Kasus Stunting Tingkat Kota Kendari Tahun 2022. Foto : Ist
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Jahuding menjelaskan dari 65 kelurahan di Kota Kendari 15 diantaranya menjadi lokus stunting yaitu, Kelurahan Tobimeita, Talia, Puday, Punggaloba, Poasia, Bungkutoko, Lepo-lepo, Sambuli, Purirano, Petoaha, Lalodati, Baruga, Labibia, Anaiwoi, dan Sanua.
“Sasaran Kota Kendari berdasarkan hasil pendataan itu angkanya sekitar 38 ribu keluarga setelah diverifikasi. Divalidasi muncul angka sekitar 13 keluarga, kalau kita sandingkan dengan kesehatan korelasinya benar ada keluarga yang balitanya dua,” kata Jahuding.
Ia menambahkan, untuk ukuran resiko stunting yang pertama ialah sanitasi dari data itu terdapat sekira 129 keluarga berresiko stunting, tidak mengkonsumsi air bersih terdapat sekira 231 keluarga berresiko, terlalu muda melahirkan, terlalu tua masih melahirkan, terlalu dekat jarak kelahiran dan terlalu banyak anak terdapat sekira 12 ribu keluarga beresiko.
Ketua tim pakar yang melakukan audit stunting di Kecamatan Nambo, Wa Ode Salma mengatakan, dari data 100 kasus keluarga yang masuk kasus stunting, tim hanya melakukan audit terhadap 10 anak. Dari jumlah itu 3 dinyatakan mengalami stunting dan satu anak diantaranya berresiko tinggi sehingga harus segera diintervensi.
Pelaksanaan Evaluasi Rencana Tindak Lanjut Audit Kasus Stunting Tingkat Kota Kendari Tahun 2022. Foto : Ist
Dari hasil audit tim pakar yang terdiri dari pakar gizi, dokter anak, dokter kandungan dan psikolog menunjukkan anak yang berresiko tinggi stunting berasal dari keluarga tidak mampu, kemudian diduga tidak mendapatkan air susu ibu (ASI) eksklusif dan tidak mendapatkan imunisasi lengkap.
“Hasil wawancara kami dengan orang tuanya, memang dalam tiga bulan terakhir mereka kesulitan mendapatkan pangan, makan, termasuk persoalan cuaca, ada infeksi karena menggunakan air tidak sehat sehingga berat badannya turun,” ungkapnya.
Selain anak, tim pakar juga melakukan audit terhadap lima ibu hamil dan lima calon pengantin. Untuk ibu hamil ditemukan satu kasus ibu hamil berresiko tinggi melahirkan anak stunting, sedangkan calon pengantin ditemukan satu orang berresiko rendah.
“Untuk mengatasi persoalan ini dibutuhkan sejumlah intervensi khusus, penanganan kesehatan anak, ibu hamil dan calon pengantin, termasuk penyediaan fasilitas sanitasi di sejumlah lokus stunting di Kota Kendari,” tutupnya.(Adv)
Reporter : NR
Editor : Siswanto Azis