KENDARI, ANAWONUA.ID- Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir menyerahkan bantuan berupa kartu BPJS kepada ibu Nursa warga Kelurahan Anggilowu yang di rawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari, Kamis (7/4/2022).
Sulkarnain mengatakan, penyerahan bantuan itu, sebagai bentuk perhatian pemerintah dalam membantu masyarakat yang membutuhkan.
“Makanya kita fasilitasi karena sekarang sudah ada kebijakan, kelonggaran untuk kelompok masyarakat tertentu yang memenuhi syarat. Begitu di urus kemudian bisa langsung menerima manfaat,” ungkap Sulkarnain.
Sehingga orang nomor satu di Kota Kendari ini mengharapkan agar program tersebut dapat meringankan beban masyarakat yang tidak mampu.
“Yang memang butuh penanganan sebagai mana ibu ini, yang sebenarnya cukup lama mengalami penyakitnya. Mudah-mudahan dengan bantuan ini bisa meringankan, dan tidak lagi membebani keluarga,” kata Sulkarnain.
Terlebih, menurut Sulkarnain dalam kondisi pandemi saat ini, yang juga berdampak pada ekonomi masyarakat.
Di tempat sama, Kepala Sentra Meohai Kendari Kementerian Sosial Republik Indonesia (RI), Budi Sucahyono menyampaikan bahwa pihaknya mengetahui terkait pasien yang sempat viral di sosial media you tube, sehingga pihaknya menindaklajuti bersama Dinas Sosial Kota Kendari.
“Jadi kami kerja sama, bukan jalan sendiri. Makan nya kami di suruh turun oleh bu Menteri, kemudian kami langsung turun ke Kelurahan Bungkutoko, karena dia tinggal bersama anaknya dan langsung kami rujuk ke RSUD Kota Kendari,” ucapnya.
Lanjut dia menjelaskan, pasien tersebut mengalami kendala karena tidak memiliki kartu BPJS.
“Kartu BPJS nya itu di pake sama orang lain, ada NIK nya tapi atas nama orang lain. Sehingga kami uruskan BPJS itu bersama pak Kadis, dan Allhandulilah sudah keluar,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Kendari, Abdul Rauf mengatakan, kesalahan yang di lakukan pihak BPJS di maklumi, karena menurutnya, adanya kesalahan dalam mengklik yang menyebabkan beberapa masalah.
Akan tetapi, kata dia, pihaknya bersama BPJS harus tetap terpadu. Sebab data NIK tersebut berada di Disdukcapil.
“Kami juga berupaya setiap saat kita valid kan dengan pihak dinas capil karena semua bantuan ini berbasis aplikasi dan berbasis NIK. Jadi kalau NIK nya memang tidak terhubung memang agak repot karena harus kita urus ulang,” terangnya.
“Tapi, biar juga darurat seperti ini, tapi kalau kita cepat bergerak, BPJS dan Capil juga merespon allhamdulilah kemarin 24 jam sudah keluar. Sehingga segala biaya untuk pasien tersebut dalam perawatan di tanggung oleh negara,” tambahnya. (A)
Reporter : Wa Ode Israwati
Editor : Siswanto Azis