KENDARI, OKESULTR.ID – DPRD Sulawesi Tenggara meminta pemerintah segera mengatasi lonjakan harga minyak goreng yang drastis, karena kian menambah beban rakyat khususnya masyarakat kelas bawah.
Hal tersebut di sampaikan oleh Anggota Komisi IV DPRD Sultra, Fajar Ishak, menurutnya Harga minyak goreng yang melambung tinggi membutuhkan intervensi pemerintah agar dapat menekan atau mengendalikan kenaikan harga minyak goreng tersebut.
Kenaikan harga minyak goreng yang luar biasa disebabkan masih tingginya harga crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah. Fajar Ishak meminta pemerintah mencarikan solusi antar pemangku kebijakan agar persoalan ini dapat diatasi.
“Harga minyak goreng yang terus menerus naik ini bukan baru-baru saja terjadi. Tapi saat ini kenaikan harga minyak goreng di pasaran mencapai hampir dua kali lipat. Rakyat merasa terbebani, dan perlu upaya untuk menstabilkan harga di pasar oleh Kementerian terkait,” ujarnya.
Menurut Politisi Partai Hanura ini, saat ini perekonomian masyarakat masih belum sepenuhnya membaik akibat pandemi COVID-19 dan minyak goreng adalah salah satu kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat.
“Saya minta berkomitmen pemerintah, dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan menegakkan aturan mengenai harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng,”tegasnya, Sabtu (12/03/2022)
Untuk itu, Mantan Ketua PWI Baubau ini meminta pemerintah dan pelaku usaha duduk bersama untuk mencari solusi guna stabilisasi kembali harga minyak goreng.
“Persoalan langkahnya beberapa bahan pokok di pasaran, khususnya minyak goreng adalah persoalan yang sangat kursial, harusnya pemerintah provinsi peka terhadap persoalan ini,” ujarnya.
Apa lagi, menurut Politisi Partai Hanura ini sebulan lagi bulan l suci Ramadan 1443 Hijriah akan tiba, tentu dibulan suci ramadan tersebut kebutuhan masyarakat akan bahan pokok pasti akan sangat meningkat.
“Sebagai penyambung lidah masyarakat, DPRD tidak tutup mata melihat persoalan yang dialami masyarakat sekarang ini,” imbuhnya.
Reporter : Siswanto Azis